Friday, July 10, 2015

Descent of the Phoenix - Chapter 0012

|| Terjemahan manual dari: Shiroyukineko Translations ||
 
Descent of the Phoenix: 13 Years Old Princess Consort - Chapter 0012

Kemampuan Seni Bela Diri
-------------------------------------------------------------------------

"Tak perlu." Suara tak berperasaan menjawabnya, saat Liu Yue tiba-tiba muncul di depan Mu Rong Chun Shui.

Mata Mu Rong Chun Shui berkilat penuh rasa geram. Bagaimana gadis ini berani kasar terhadapnya? Ia akan memberinya pelajaran.

Bergerak secara kilat, pedangnya sudah meluncur ke arah Liu Yue.

 Liu Yue sama sekali tidak gugup dengan serangan yang datang. Sebaliknya, ia melayang menuju pedang itu, ujung pedangnya mengarah pada tenggorokan Mu Rong Chun Shui.

Menggunakan nyawamu sendiri untuk mencabut nyawa orang lain.
Metode bersama-sama mati ini membuat banyak orang yang melihat ternganga dengan penuh rasa kejut. Tak ada seorangpun yang berpikir kalau Liu Yue akan menggunakan metode semacam itu.

Mu Rong Chun Shui mengernyitkan keningnya. Siapa yang mau mati bersama dengannya? Ia segera menarik pedangnya dan mundur selangkah ke belakang.

Kakinya baru mau mulai melangkah saat pedang di tangannya tiba-tiba terlempar di udara. Lalu, Liu Yue, yang tepat berada di hadapannya, mendadak lenyap. Sebelum ia bisa bereaksi, sebuah benda dingin dan tajam mencolek lehernya. Ujung yang tajam itu membuat wajah Mu Rong Chun Shui langsung berubat pucat.

"Kau kalah." Berdiri di belakang punggung Mu Rong Chun Shui dan mengarahkan pedang ke lehernya, adalah Liu Yue.

Apa yang telah ia pelajari bukanlah teknik bertarung yang superior, tetapi teknik assasination. Pedang bergerak maka darah tumpah, bukan semacam gerakan untuk melakukan pertunjukan tarian pedang. Itu adalah keahlian pedang dengan napsu membunuh.

Mati bersama-sama dengannya, Mu Rong Chun Shui tak layak sama sekali.

Seluruh halaman dipenuhi suasana senyap sementara angin sepoi-sepoi berhembus di antara mereka. Setiap keluarga Mu Rong yang berdiri di samping terkaget-kaget, mulut menganga lebar.

Satu gerakan, hanya dengan satu gerakan, warrior nomer tiga paling kuat di antara generasi muda, Mu Rong Chun Shui, dikalahkan di bawah tangannya.

Oh Dewa ... ini benar-benar sukar dipercaya.

Halaman dipenuhi dengan cahaya matahari yang terang dan indah, namun tak dapat menutupi napsu membunuh tebal yang menyebar di udara.

"Pa Pa Pa" Suara tepuk tangan terdengar bersamaan dengan munculnya dua orang di pintu masuk halaman. Satu dari mereka yang bertepuk tangan, tampak seperti seorang bangsawan berpendidikan dan terpelajar, wajahnya kelihatan penuh sukacita. Yang satu lagi adalah kepala klan Mu Rong, Mu Rong Wu Di, orang yang sedang merayakan ulang tahunnya hari ini.

Meskipun umurnya sudah enam puluh tahun, tapi ia tak kelihatan seperti seorang kakek tua sama sekali. Bahkan terlihat sangak kuat dan gagah, seperti masih pada saat masa jayanya.

"Liu Yue, turunkan pedangmu. Bagaimana penampilanmu jika kau tetap mengacungkan pedang pada kakakmu?" Mu Rong Wu Di memandang Liu Yue dangan mata beningnya. Meskipun kata-katanya penuh teguran, tapi semua orang dapat mendengar nada girang dalam suaranya.

Sebagai seorang keluarga jenderal, kekuatan seseorang dalam seni bela diri akan menentukan statusnya dalam klan Mu Rong ini.

"Benar, jangan terlihat tidak pantas di hadapan Pangeran Mahkota. Liu Yue, kemari dan beri salam pada Yang Mulia, Pangeran Mahkota." Kali ini, wajah Mu Rong Yi memerah dipenuhi dengan rasa bangga dan bahagia, sementara ia memberi isyarat pada Liu Yue untuk mendekat.

= OOO =

No comments:

Post a Comment

No Spoiler. No Rude Speech.