Thursday, July 16, 2015

Douluo Dalu - Chapter 02 - Part 02

|| Terjemahan manual dari: Blue Silver Translation ||
 
Book 01 - Benua Douluo

Spirit Tak Berguna
------------------------------------------------

[ Part 02 ]

Tang San berjanji untuk lekas pulang, lalu segera keluar rumah menemui Kakek Jack.

Dengan Kakek Jack di depan, mereka berdua berjalan menuju ke Spirit Hall yang ada di tengah desa. Tentu saja yang disebut dengan Spirit Hall hanya sebuah bangunan kayu besar.

Karena setiap orang memiliki spirit, setiap tahun anak-anak selalu melalui proses pembangkitan spirit.

Karena itulah di setiap desa selalu terdapat Spirit Hall. Tentu saja ini merupakan cabang Spirit Hall, tak ada yang ditugaskan di sini.

Anak-anak desa tidak punya kesan baik terhadap Tang San. Menganggap tinggi yang kaya dan meremehkan yang miskin, tidak melulu terjadi di antara bangsawan, tapi di antara orang biasa justru lebih terlihat. Karena Tang San aslinya adalah orang yang bereinkarnasi dan usia aslinya sebelum reinkarnasi melewati 30 tahun, tentu saja ia juga tidak bergaul dengan anak-anak di desanya. Baginya, waktu luang lebih baik digunakan untuk mengolah energi, dan akibatnya ia tak memiliki teman sepermainan.

Selain Kakek Jack dan kedelapan anak-anak itu, ada seorang pemuda di Spirit Hall. Usianya sekitar 20 tahun, alisnya melengkung dan matanya bersinar terang, wajahnya cerah dan tampan. Dia berpakaian putih cerah, mantel hitam di punggungnya, dan di dada kanannya, di atas jantung, terdapat karakter 'Spirit' seukuran telapak tangan. Ini adalah pakaian seragam bagi para pegawai Spirit Hall.

Di dada kirinya terdapat lencana yang terukir tiga pedang panjang bersilangan. Kelihatannya Kakek Jack mengenal dengan baik ranking dari Spirit Master ini, jumlah tiga mewakili gelar ketiga Spirit Master, yakni Spirit Grandmaster, dan pedang panjang mewakili kalau pemuda ini seorang Battle Spirit Master.

"Salam, yang terhormat Battle Spirit Grandmaster, kali ini kami merepotkanmu."

Kakek Jack memberi hormat dengan penuh respek pada pemuda itu.

Pemuda itu, yang terlihat angkuh, membalas hormat, "Waktuku sempit, mari kita mulai."

Kakek Jack berkata,

"Baiklah. Anak-anak, orang ini adalah Battle Spirit Grandmaster dari kota Nuoding. Kali ini beliau akan membimbing kalian untuk membuka diri terhadap spirit kalian. Kalian harus mau bekerja sama dengan guru besar ini untuk melakukan pembangkitan spirit, kakek menantikan siapa di antara kalian yang memiliki kemampuan untuk menjadi seorang Spirit Master."

Si pemuda tampak tak sabaran, berkata,

"Baiklah, kau juga mengatakan hal yang sama tahun kemarin. Kau pikir menjadi seorang Spirit Master itu mudah? Aku sudah melewati enam desa, dan tak satupun dari mereka seorangpun yang memiliki kekuatan spirit, dan spirit yang sesuai."

Mata Kakek Jack tampak murung, mendesah dan berkata,

"Ya, ah! Hanya satu dari begitu banyak orang yang bisa menjadi seorang Spirit Master. Di antara kami rakyat biasa, memang sungguh sukar menemukannya."

Menggelengkan kepalanya, dia keluar dan menjauh dari Spirit Hall.

Pandangan si pemuda menyapu kedelapan anak di depannya. Sebagai seorang pegawai Spirit Hall, membantu rakyat biasa untuk membangkitkan spirit mereka merupakan kewajibannya, dan dia sudah terbiasa dengan pekerjaan ini.


"Anak-anak, berbaris."

Terhadap anak-anak ini, sikapnya cukup hangat.

Kedelapan anak itu berbaris di depan si pemuda, Tang San berdiri di sisi paling kiri. Tubuhnya yang paling kurus dan kecil di antara anak sebayanya.

"Namaku Su Yuntao, seorang Spirit Grandmaster tingkat kedua puluh enam, dan aku akan menjadi pembimbing kalian. Nah sekarang, aku akan membantu kalian melakukan pembangkitan Spirit satu demi satu. Ingatlah, tak peduli apapun yang terjadi, jangan takut."

Sambil berbicara, Su Yuntao membuka sebuah gulungan di atas meja, mengambil dua benda dari dalamnya: enam batu hitam kelam yang bundar dan sebuah bola kristal biru yang gemerlapan.

Su Yuntao menaruh enam batu hitam itu di atas tanah membentuk segi enam, kemudian memberi isyarat pada anak di paling kanan barisan untuk berdiri di dalamnya.

"Jangan takut, tutup matamu dan rasakan dengan sungguh-sungguh."

Sementara berbicara, mata Su Yuntao tiba-tiba bersinar, dan di hadapan mata anak-anak yang terkejut, ia berseru dengan suara dalam, "Lone Wolf Body Enhancement."

Suatu bulatan bersinar berwarna hijau kebiruan naik dari antara kedua alisnya, masuk ke dalam rambutnya.

Rambut Su Yuntai aslinya hitam, tapi setelah masuknya bulatan bersinar itu, langsung menjadi abu-abu, dan segera menjadi panjang, dan bulu dengan warna sama tampak di seluruh tangannya yang telanjang, pada saat yang sama, tubuhnya seperti membesar dibandingkan sebelumnya, seluruh tubuhnya berotot.

Pakaian Spirit Hall yang ia kenakan memiliki elastisitas cukup baik karena tidak robek saat tubuhnya membesar. Mata Su Yuntao berubah menjadi hijau muda, cakar tajam mencuat keluar dari kesepuluh jarinya, berkilat dingin dengan sinar yang menyillaukan. Dua cincin bersinar terang di bawah kakinya, terus bergerak sampai ke atas kepalanya. Salah satunya berwarna putih, yang lain kuning, sangat aneh.

Anak lelaki yang disuruh berdiri diam di tengah batu-batu hitam, dengan mata terbelalak memandang perubahan tubuh Su Yuntao, tiba-tiba berteriak ...

"Aaaaaaaaah~~~~~"

Dia mau lari karena takut.

Sinar kehijauah di mata Su Yuntao memang sangat menakutkan. Menangkap anak itu, ia berkata,

"Jangan bergerak. Aku sudah bilang khan jangan takut. Ini adalah spirit ku, Lone Wolf. Jika salah satu dari kalian menjadi seorang Spirit Master di masa datang, kalian juga mampu mengguakan kemampuan yang mirip."

Satu-satunya anak yang tidak ketakutan hanyalah Tang San saat Su Yuntao berubah wujud.

Dengan penuh rasa takjub, hati Tang San dipenuhi dengan rasa ingin tahu. Bulu abu-abu memenuhi tubuhnya dan mata hijau, ini adalah karakteristik serigala, mungkinkah setelah spirit menguasai tubuhnya, dia berubah menjadi serigala? Tidak, ini tidak benar, seharusnya dia lah yang memiliki kemampuan berubah menjadi serigala bukannya spirit yang menguasainya. Kalau begitu, di antara pekerjaan Spirit Master, pasti ada cara menggunakan keahlian spirit yang lebih baik.

Untuk pertama kalinya, Tang San menyadari, ia sangat tertarik dengan pekerjaan Spirit Master. Dengan rasa tidak sabar ia menanti gilirannya, penasaran ingin tahu spirit macam apa yang dimilikinya.

Saat Su Yuntao menepukkan tangannya bersama-sama, dengan kecepatan kilat, enam cahaya hijau masuk ke batu-batu hitam yang ada di atas tanah. Bersamaan, suatu kabut keemasan terlepas dari batu-batu itu dan naik dari tanah.

Bersambung ...

No comments:

Post a Comment

No Spoiler. No Rude Speech.