Wednesday, July 29, 2015

Descent of the Phoenix - Chapter 0049

|| Terjemahan manual dari: Shiroyukineko Translations ||

Descent of the Phoenix: 13 Years Old Princess Consort - Chapter 0049

Menghukum Pihak yang Bersalah (bagian V)
----------------------------------------------------------------------------------------

Pedang di tangan Opsir Lin bergetar dan hatinya tercekat. Sungguh tak bisa dibayangkan, serangan tangan kosong yang menyentuh pergelangan tangannya tidak termasuk Seni bela diri dari perguruan manapun, tapi efek yang ditimbulkannya ....

Liu Yue mengayunkan kembali tangannya saat ia meloncat mundur, kemudian duduk kembali dengan santainya di atas kursi, tenang dan tak terburu-buru.

"Peng!" Suara keras bergema. Opsir Lin memandang pergelangan tangannya yang mengucurkan darah dengan rasa tak percaya. Jari-jarinya tak lagi memiliki kekuatan untuk memegang pedang, yang kemudian jatuh ke tanah. Tangannya  ...

"Aku sudah katakan ini sebelumnya, tak seorangpun diperbolehkan keluar." Suaranya acuh bergema di udara seperti bom yang meledak di angkasa, membawa aura kekuatan dan kekuasaan.

Hati Opsir Lin gemetar. Dia segera menolehkan kepalanya dan melihat temannya menggulungkan tubuhnya di tanah, kakinya tampak pada posisi yang aneh, terlihat juga sebuah bekas cambukan di pergelangan kakinya.

Dua ahli seni bela diri terkuat dari Kediaman Perdana Menteri Kiri sudah jatuh di tangan gadis kecil ini, siapa sebenarnya gadis ini?

Mengejutkan, sungguh suatu kejadian yang tak bisa dipercaya.

Orang-orang yang berkerumun di sekelilingnya yang mengawasi seluruh kejadian ini menjadi tercengang dan takjub, mata mereka membelalak lebar dan mulut ternganga. Pikiran mereka tanpa sadar memberitahu untuk lari, gadis ini sangatlah kuat.

Liu Yue menarik hawa pembunuhannya dan mengayunkan tangannya sehingga cambuknya kembali ke sisinya.

Liu Yue menyapukan pandangannya pada beberapa prajurit yang sudah dikalahkannya kemudian mendengus keras, 'humph'. Dengusannya mengandung nada mencemooh bisa dirasakan oleh semua orang termasuk mereka yang berkerumun di luar, yang mengamati semua kejadian ini.

Mataharu bersinar dengan terang di luar, tapi tempat ini seakan-akan sedang dinaungi oleh awan gelap dan badai yang mengamuk.

Sementara Liu Yue menghajar para penjaga, para tetangga Perdana Menteri Kiri yang memiliki hubungan baik dengannya segera memanggil Gubernur Ibukota. Menghajar para penjaga Kediaman Perdana Menteri Kiri di jalanan utama bisa dianggap melanggar hukum, masalah ini harus diputuskan melalui Keputusan Gubernur.

Menyemplak kuda mereka, ratusan prajurit bergerak maju dengan penuh kemegahannya.

"Aku harus bekerja keras untuk mendapatkan kesan baik dari Perdana Menteri Kiri atas masalah ini." Gubernur mengepalai sendiri pasukan ini, matanya bersinar-sinar penuh semangat. Dia sama sekali belum mendapatkan kesempatan untuk menjilat pada Perdana Menteri Kiri selama ini, tapi hari ini akhirnya kesempatan emas itu datang sendiri padanya.

Namun saat dia baru saja menyelesaikan perkataannya dan sebelum Wakil Gubernur sempat menimpali, sebuah suara dingin dan acuh menyahut, "Apa kau mencoba untuk merebut hasil usaha orang lain dan menjadikannya milikmu? Apa kau tahu siapa yang berani mencari gara-gara pada Perdana Menteri Kiri?"

Sang Gubernur segera menarik kekang kudanya saat dia mendengar perkataan itu, dan segera mencari sumber suaranya, seorang pria sedang berdiri di tepi jalan menatap ke arahnya.

Seorang pria muda, mengenakan jubah berwarna hijau, yang tampak terpelajar dan pandai. Dia adalah salah satu generasi muda dari Kediaman Jenderal Mu Rong, Mu Rong Chen. Gubernur berpikir kalau dia harus memberikan respek pada anak muda ini.

Gubernur menarik kekang kudanya kembali dan tersenyum pada Mu Rong Chen, "Bolehkah aku tahu siapa dia?"

"Dia adalah adik perempuanku, Mu Rong Liu Yue." Mu Rong Chen menyandarkan bahunya pada tembok dan memandang pada Gubernur dengan alis sedikit terangkat.

= OOO =

No comments:

Post a Comment

No Spoiler. No Rude Speech.