Saturday, July 18, 2015

Descent of the Phoenix - Chapter 0029

|| Terjemahan manual dari: Shiroyukineko Translations ||
 
Descent of the Phoenix: 13 Years Old Princess Consort - Chapter 0029

Muntah Darah Karena Amarah
-------------------------------------------------------------------------------------

Meskipun dirinya merupakan orang termuda di ruangan ini, ia masih saja menggunakan nada sok kuasa. Xuan Yuan Che yang duduk di belakangnya hanya bisa tertawa terbahak-bahak.

"3, 5, 6, bagaimana bisa? Bagaimana ini bisa ..?" Wajah si pria botak yang sebelumnya penuh dengan kegirangan tiba-tiba membeku seperti patung. Dia melihat dengan pandangan tak percaya pada angka yang tampak pada dadu-dadunya. Dia yakin kalau tadi mengocok dan mendapatkan leopard, tapi mengapa sekarang ...?

Pangeran Kedua, Kelima, dan Ketujuh yang kegirangan juga membeku karena terkejut.

Satu kesalahan kecil saja telah membuat mereka kehilangan segalanya.

"Pu." Dengan darah menyembur keluar dari mulutnya, si pria botak menujuk pada Liu Yue dengan jari-jari gemetar, "Kau ... kau ...!!!"

Liu Yue hanya tersenyum dingin dan bermain-main dengan ketiga dadu si pria botak. Ia dengan kasar menjawab, "Kaulah yang ingin bermain permainan ini denganku. Aku sudah bermain permainan ini sepanjang hidupku."

Bersamaan dengan kata-katanya yang acuh, ketiga dadu itu berubah menjadi debu di tangan Liu Yue dan terhambur ke meja.

Mau curang? Jika ia seorang bandar di Las Vegas, maka semua lawannya ini pasti pulang tanpa mengenakan celana mereka lagi. Bertanding dengannya dalam permainan judi? Humph.

Si pria botak muntah darah sekali lagi dan pingsan di tanah.

Wajah Pangeran Kedua, Kelima, dan Ketujuh berubah-ubah warnanya.

Liu Yue sangat tenang dan acuh, seperti menyaksikan sebuah pertunjukan opera, sementara wajah ketiga orang itu mempertontonkan perubahan warna yang menarik. Perlahan-lahan Liu Yue menaikkan alisnya, tangannya meraih kontrak di meja.

"Pangeran Ketujuh, kau sudah kalah."

Meniup ringan lembaran kontrak itu, Liu Yue tersenyum dengan penuh keanggunan dan memberi isyarat pada Qiu Hen, yang bediri tepat di belakangnya.

Qiu Hen dan Yan Hu segera maju ke depan dan mengumpulkan semua taruhan yang ada di meja. Wajah keduanya memerah sampai leher seperti sedang mabuk alkohol, berusaha menyembunyikan rasa gembira sekaligus menjaga wajah tenang mereka.

"Dong." Pangeran Ketujuh jatuh dari kursinya.

"Ah..." Para wanita penghibur di sekelilingnya berseru kaget, bahkan ada beberapa yang keluar ruangan segera.

Menekuk bibirnya, Liu Yue menoleh dan memandang pada Pangeran Kedua, "Pangeran Kedua, apakah kau ingin menjadi bandar, ataukah aku yang menjadi bandar?"

Pangeran Kedua yang wajahnya pucat berkedut dan memaksa diri tersenyum canggung, "Hanya Adik Ketujuh yang ingin bermain dengan Adik Ketiga, aku sendiri tidak mau."

"Oh." Liu Yue tampak kecewa dan mendesah penuh rasa sesal. Ia kemudian beralih pada Pangeran Kelima.

Pangeran Kelima bahkan tak bisa membuka mulutnya karena dia segera menunduk pada saat dirinya melakukan kontak mata dengan Liu Yue, mengalihkan pandangannya.

"Baiklah, kita sudahi saja sampai di sini hari ini." Xuan Yuan Che memandang pada Xuan Yuan Cheng, yang tidak mengatakan apapun sejak awal sampai akhir drama ini. Melihat sikap angkuh Liu Yue, Xuan Yuan Che hanya bisa tertawa saat dia menariknya mendekat, kemudian memeluk pinggangnya.

Xuan Yuan Cheng mengangguk, dan tersenyum pada kedua orang pangeran lainnya yang wajahnya putih seperti kertas. Sikapnya yang terpelajar dan penuh keanggunan tak pernah berubah.

"Tentu saja." Liu Yue segera berdiri dan melangkah pergi dari ruangan itu.

= OOO =

No comments:

Post a Comment

No Spoiler. No Rude Speech.