Monday, July 13, 2015

Douluo Dalu - Chapter 001 - Part 03

|| Terjemahan manual dari: Blue Silver Translation ||
 
Book 01 - Benua Douluo

Benua Douluo, Tang San di Dunia Lain ----------------------------------------------------------------------------------------------------

[ Part 03 ]

Tang San sedikit menganggukkan kepalanya. Menjadi panadi besi tak diragukan lagi adalah profesi yang paling cocok baginya untuk membuat senjata rahasia.

"Yah, kau bertambah tua, untuk beberapa tahun, sampai aku sedikit lebih besar, tolong ajari aku untuk menempa peralatan dapur dan biarkan aku mengambil alih pekerjaanmu."

Sebelumnya ia sendirilah yang membuat semua senjata rahasia yang paling akurat, sebaliknya ia justru tak pernah belajar keahlian menempa paling gampang sekalipun.

Tang Hao sedikit tertegun, bergumam:

"Pandai besi juga tak terlalu buruk."

Menarik sebuah kursi reot, duduk di hadapan gumpalan besi kasar, ia dengan malas berbicara, "A San, katakan padaku, pandai besi macam apa yang merupakan pandai besi terhebat?"

Tang San berpikir kemudian mengatakan, "Pandai besi terhebat seharusnya mampu membuat peralatan dewa."

Berdasarkan perkataan penduduk desa, peralatan dewa memang ada di dunia ini, meskipun ia tak tahu secara pasti apa peralatan dewa itu. Tapi mendapat embel-embel "dewa", maka seharusnya peralatan itu cukup hebat.

Mata Tang Hao berkilat rasa geli, "Peralatan dewa? San kecil ternyata juga tahu peralatan dewa. Kalau begitu jawab aku, bahan apa  yang digunakan untuk membuat peralatan dewa?"

Tang San tak menyangka diberikan pertanyaan semacam itu, tapi ia segera menjawab, "Material paling baik tentunya.?"

Tang Hao menggoyangkan jari telunjuknya di depan wajah Tang San.

"Jika kau ingin menjadi pandai besi yang berkualitas, ingat baik-baik perkataanku: seseorang yang menggunakan material terbaik untuk membuat peralatan dewa bukanlah pandai besi terhebat, paling banter ia hanya seorang synthesizer. Pandai besi terbaik akan membuat peralatan dewa dengan menggunakan material biasa.

* Synthesizer = orang yang memadukan berbagai macam bahan kemudian membuat sesuatu darinya. Sulit mencari arti kata ini, jadi tetap dalam bahasa inggris. Aneh kalau diindonesiakan.

"Menggunakan besi biasa untuk menempa peralatan dewa?"

Tang San sedikit tercengang dan menatap Tang Hao. Biasanya, Tang Hao jarang bercakap-cakap dengannya, hari ini bisa dibilang paling banyak daripada hari-hari sebelumnya.

Berdiri, Tang Hao menunjuk sebuah balok besi berukuran luas 50 cm persegi di seberang ruangan, "Jika kau berharap menjadi seorang pandai besi dan belajar menempa dariku, maka kau pertama-tama harus memukul ini sepuluh ribu kali. Sebelum selesai maka kau tidak layak."

Itu adalah sebalok besi biasa, mengandung banyak sekali bahan tidak murni di dalamnya. Dibandingkan dengan gumpalan bijih besi, ia tak bisa membayangkan seberapa lebih buruk balok besi ini.

"Sekarang ini kau masih bisa mengubah pikiranmu." Tang Hao berkata acuh, akan melangkah masuk ke kamar dalam untuk tidur.

"Yah, aku mau mencobanya." Suara Tang San sangat jelas dan tenang, tapi penuh niat sungguh.

Tang Hao, sedikit kaget, memandangnya, "Baiklah."

Dengan satu kata itu, ia berjalan melewatinya, mengangkat balok besi itu dengan tangannya, dan langsung menaruhnya di tungku tempa. Sepanjang bara api dinyalakan, maka tungku tempa itu bisa digunakan untuk menempa apapun.

Setelah menyelesaikan ini, Tang Hao kembali ke ruangan dalam untuk tidur.

Tang San adalah anak yang berpendirian teguh, kalau tidak, ia tak mungkin bergantung pada sebiji gambar usang untuk menghasilkan Buddha Fury Tang Lotus, senjata rahasia dari Sekte Tang paling hebat. Risetnya itu menghabiskan sepuluh tahun hidupnya.

Menyalakan batu-bara, memompa tungku, ia mulai bekerja sendiri.

"Shu shu shu shu" Suara terdengar dari bawah, api membara di dalam tungku tempat, membakar balok besi di atasnya. Meskiuupun Tang San tak tahu sama sekali bagaimana menempa, ia sudah melihat Tang Hao saat menempa peralatan tani tiap hari, jadi ia tahu prosesnya yang benar.

Dan ketika baru saja balok besi itu semakin lama semakin panas hingga merah, ia menyeret palu yang biasanya dipakai Tang Hao di atas tungku sampai jatuh ke tanah. Palu besi yang gagangnya panjang ini malah lebih tinggi darinya, dan seorang anak biasa berumur lima enam tahun tak mungkin dapat menggerakannya, apalagi melakukan penempaan.

Tapi Tang San mampu mengangkatnya. Dengan ilmu Mysterous Heaven ia menguatkan seluruh tubuhnya, meskipun masih belum menembus tingkat pertama, tapi ia sudah memiliki kekuatan fisik yang setara dengan orang dewaasa.

Saat palu besi bertumbukan dengan balok besi lagi dan lagi, suara jernih dan berirama bergema. Ini adalah pukulan palu pertama dari Tang San, dan persiapan menempa.

Di kamar bagian dalam, berbaring di ataas tempat tidur, Tang Hao membalikkan tubuhnya. Meskipun matanya tertutup, ekspresi wajahnya tampak terkejut, bergumam, "Ia ternyata bisa mengangkat palu itu, apakah ia terlahir dengan kekuatan melampaui manusia?"

Dong dong dong dong dong. Suara pukulan mulai meningkat dari bengkelnya. Tang Hao dan Tang San, ayah dan anak, melanjutkan hidup mereka yang membosankan, tapi dengan satu perbedaan, mulai hari ini, Tang Hao membiarkan Tang San bermain-main dengan tungku tempa lain di bengkelnya,  memukuli batangan besi itu di tungku tempanya sendiri. Dia sama sekali tidak memberi instruksi pada Tang San, sepatah katapun tidak, tapi mulai dari hari ini dan selanjutnya, kebiasaan minum Tang Hao berkurang sedikit demi sedikit, dan karenanya jumlah makanan di meja makan bertambah sedkikit porsinya.

Menempa merupakan proses yang melelahkan dan membosankan, tapi Tang San menganggap semua ini sebagai cara yang benar untuk membentuk tubuhnya. Saat melewati hari kesebelas, ia sudah menempa ribuan kali, dan setiap mengayunkan palunya, Tang San tak mampu hanya mengandalkan kekuatan fisik tubuhnya saja, ia juga terpaksa menggunakan bantuan dari ilmu Mysterious Heaven.

 Kekuatan yang ia miliki sepenuhnya cukup untuk mengayunkan palu kira-kira seratusan kali. Setiap kali kekuatannya hampir habis, ia segera duduk bersilang kaki di tanah untuk memulihkan diri, dan saat kekuatannya pulih maka ia segera kembali memukul.

Siklus ini tidak hanya membentuk tubuhnya. Berulangkali kehabisan tenaga dan memulihkan diri, juga suatu cara yang bagus dalam membentuk ilmu Mysterious Heaven dan kekuatan mentalnya. Sayangnya, hadangan pertama ilmu Mysterious Heaven masih menjadi hadangan terbesarnya, menjadi tembok yang tak tertembus. Latihan yang dilakukan oleh Tang San tidak bisa dikatakan tidak sungguh-sungguh, tapi dengan talenta alaminya, ia amsih tak dapat menembusnya dan memasuki tingkat kedua.

Tapi latihannya juga tidak sia-sia. Meskipun ilmu Mysterious Heaven belum tembus, tapi kekuatan dalamnya masih terbentuk seiring dengan tempaan batangan besi itu, dan kecepatan pemulihannya lebih cepat dari sebelumnya.

Saat hari kesebelas lewat, Tang San sudah mengayunkan palunya lebih dari delapan ribu kali, batangan besi itu secara tetap menjadi lebih kecil, sudah sepertiga ukuran aslinya. Saat latihan dan banyaknya makanan yang ia butuhkan meningkat, tubuhnya menjadi semakin padat, kekuatan fisiknya semakin meningkat. dengan meningkatnya kekuatan dalam, kekuatan fisiknya juga meningkat dengan pesat.

Saat ia memukulkan palunya seribuan kali, batangan besi itu telah mengalami perubahan, tampak bulatan kecil, dan meskipun api di pusat tungku tu merah membara, ia masih samar-samar bisa melihat kalau bahan-bahan yang tidak murni telah berkurang sangat banyak.

Menempa besi menjadi baja, kata-kata ini menyebar di pikiran Tang San. Ini juga yang meembuatnya semakin berniat untuk menyelesaikan sepuluh ribu pukulan. Dan jarak dari tujuannya itu sudah sangat dekat.

Kengototan Tang San sangat mengagetkan Tang Hao. Baginya, meskipun anaknya ini dilahirkan dengan kekuatan melebihi manusia, tapi seharusnya mustahil untuk bertahan tiga hari. Gagang dari palu besi itu dibuat kasar mencegah selip, dan tak bisa tidak akan membuat luka serius di telapak tangan. Tapi ia melihat Tang San, meskipun menempa dengan sepenuh hati, kedua tangannya yang kecil halus tampak tidak berubah. Sedikit lecet pun tidak ada.

Bersambung ...


No comments:

Post a Comment

No Spoiler. No Rude Speech.