Sunday, July 19, 2015

Descent of the Phoenix - Chapter 0031

|| Terjemahan manual dari: Shiroyukineko Translations ||
 
Descent of the Phoenix: 13 Years Old Princess Consort - Chapter 0031

Aku Seorang Jenius
-----------------------------------------------------

Melihat Xuan Yuan Che yang marah, kedua matanya dipenuhi dengan kecemburuan, justru Liu Yue tertawa terbahak-bahak. Ia membaringkan kepalanya pada pangkuan Xuan Yuan Che sambil berkata merayu, "Di dunia ini ada orang yang disebut seorang 'jenius'."

Mendengar perkataan sombong semacam itu, bahkan Xuan Yuan Che tertegun untuk beberapa saat.

Di Kekaisaran Tian Zhen, kata 'jenius' selalu melekat pada dirinya.

Dia telah memimpin ekspedisi pertamanya saat berumur masih kecil, 12 tahun, dan pada usia 13 tahun, ia menyerang Kerajaan Meng  dengan korban sangat sedikit. Dia telah memimpin 100 ribu pasukan dan berjalan ribuan mil ke dalam ibukota Kerajaan Meng. Tak seorangpun yang mampu melawannya. Pada umur 15 tahun, dia memimpin 300 ribu pasukan dan memusnahkan seluruh Kerajaan Meng. Lalu, ia menyeberangi Sungai Barat dan menghabiskan empat kerajaan kecil di sekitar Kekaisaran Tian Zhen. Pada umur 16 tahun, dia dianugerahi gelar "Duke" dan menjadi Duke termuda di seluruh sejarah Kekaisaran Tian Zhen.

Dia adalah sang jenius yang tiada bandingannya di Kekaisaran Tian Zhen.

Tapi sekarang ini, Princess Consort nya, si gadis kecil ini sungguh berani mengatakan perkataan  lancang seperti itu. Dia bahkan tak tahu apakah harus menangis ataukah tertawa mendengarnya.

Melihat Liu Yue yang tidur nyenyak dengan wajah tenang di pangkuannya, Xuan Yuan Che hanya bisa memberengut tidak puas.

Dari luar kereta, para pejalan kaki yang lewat hanya bisa mendengar suara marah berteriak, "Bangun sekarang dan beritahu aku sejelas-jelasnya!"

Warna musim semi memenuhi pemandangan di luar kereta, hari ini tampaknya merupakah hari yang baik.

Keesokan harinya, berita mengenai bagaimana Duke Yi mengijinkan Princess Consort nya untuk berjudi dan akhirnya memenangkan 4.412.000 daun emas dari ketiga Pangeran menyebar luas ke seluruh Kekaisaran Tian Zhen seperti api menjalar.

Hanya dalam waktu yang singkat, gadis kecil yang sebelumnya membuar keriuhan saat ia dianugerahi gelar Princess Consort sebulan lalu, kembali membuat sensasi lagi. Tapi kali ini, semua orang mendengar namanya. Mu Rong Liu Yue.


Sementara dunia di luar Istana jungkir balik karena dirinya, Liu Yue sedang bersantai di Istana Liu Li, mewarnai kukunya tanpa mempedulikan keriuhan itu.

Cat kukunya tidaklah berwarna merah terang, tapi transparan. Saat ia mengoleskan pada kukunya, tak ada warna yang terlihat ataupun bau yang bisa dicium.

Ini adalah resep yang dibuat oleh Liu Yue dengan penuh hati-hati.

"Princess Consort, apa yang bisa dilakukan benda ini?" Qiu Hen berdiri di samping Liu Yue dan mengerutkan keningnya tak mengerti apa yang sedang dilakukan Liu Yue.

Prince Consort memerintahkannya untuk mempersiapkan racun ular, serbuk sari gandum, dan beberapa tanaman obat, dan masih banyak lagi, kemudian mencampur dan memeras mereka menjadi jus. Apa sebenarnya benda itu?

"Hanya sesuatu yang berguna nanti." Liu Yue tidak banyak bicara.

Membuat sari racun di abad ke-21 lebih maju daripada masa kuno ini. Salah satu bawahannya dulu sangat ahli dalam racun, jadi ia sudah belajar cukup banyak trik dalam ilmu racun.

Racun yang berbeda membutuhkan penanganan yang berbeda pula. Ada yang untuk dikonsumsi ada juga yang harus dipersiapkan untuk kondisi tertentu.

Ia mengoleskan sari racun itu pada kesepuluh kuku jarinya tanpa cela.

"Princess Consort, Yang Mulia Permaisuri mengharapkan kehadiran anda di Istana Bing Chen untuk memilih beberapa mutiara dan permata. Beliau mengatakan kalau Duta Besar Kekaisaran Xue Sheng telah membawa banyak permata yang populer di kekaisaran mereka sebagai hadiah. Yang Mulia Permaisuri telah mengijinkan anda untuk memilih dua dari antaranya." Yan Hu masuk ke dalam kamar Liu Yue dan mengumumkan undangan, dengan pandangan khawatir terlihat di wajahnya.

= OOO =

No comments:

Post a Comment

No Spoiler. No Rude Speech.