Wednesday, July 8, 2015

Swallowed Star - Book 01 - Chapter 01

|| Terjemahan manual dari: Translation Nations ||

Book 01 - Kebangkitan di Malam Hari

Luo Feng
--------------------------

Langit yang berwarna biru terlihat seperti sebuah permata ratna wilis raksasa berwarna biru, sementara matahari pertengahan musim panas tampak seperti sebuah bola api besar menggantung tinggi di atas ratna wilis raksasa ini. Menggunakan posisi matahari, seseorang dapat mengira-ngira kalau sekarang sekitar jam 3 sore.

SMA Tiga Zhi An

* Tiga hanyalah angka untuk membedakan sekolah, bukan ranking atau semacamnya.

[DING DING DING]

Bersamaan dengan suara lonceng berbunyi yang menyebar ke seluruh kampus, tiba-tiba berbagai suara berisik dan bising muncul di semua penjuru kampus. Tiap bangunan dibanjiri murid-murid, tertawa ramai dalam rombongan menuju ke gerbang sekolah.

"Luo Feng Da Ge! Luo Feng Da Ge!" Suara berat menggema.

* Da Ge : kakak, di sini hanya sebuah panggilan hormat, bukan saudara kandung.

"Feng, seseorang memanggilmu tuh."

Dalam kerumunan dari murid-murid, tampak seorang remaja yang sedang memegang pembatas buku berjalan bersama dengan beberapa murid lainnya. Ia mengenakan seragam olahraga biasa berwarna biru dan tingginya sekitar 175 cm, sedikit kurus.

Pada saat ini, ia dengan ragu menoleh. Orang yang memanggilnya adalah seorang pemuda setinggi 190 cm dengan bahu seperti macan dan pinggang seperti beruang. Otot-otot bisepnya terlihat lebih menonjol dan luar biasa.

"Kau adalah ...?" Luo Feng dengan ragu-ragu memandang sementara pemuda itu mendekat, ia tak mengenali siapa pemuda yang ada di hadapannya. Kedua orang ini, yang satu gagah perkasa seperti seekor beruang coklat besar, sementara "Luo Feng Da Ge" seperti seorang biasa saja.

Dan tinggi mereka ...

Perbedaan keduanya sangat menonjol. Namun, pemuda dengan bahu lebar dan pinggang besar ini, terlihat menunjukkan rasa hormat. Ia dengan hati-hati memandang pada "Luo Feng Da Ge" yang ia kagumi.

"Kelihatannya semua rumor itu benar. Luo Feng Da Ge ternyata cukup mudah diajak bicara."

"Luo Feng Da Ge, aku ... aku ingin minta bantuan sesuatu pada Luo Feng Da Ge."

"Bantuan apa?" Luo Feng tertawa.

"Saat aku melatih tinjuku, aku merasa ada yang salah saat aku melemparkan pukulan. Aku ingin tahu apakah Da Ge punya waktu untuk memberikan beberapa petunjuk padaku."

Si pemuda besar melanjutkan, "Menurut guru Dojo, dengan kekuatankku, seharusnya aku dapat melepaskan pukulan lebih dari 50% kekuatanku. Tapi aku tak pernah dapat mencapai angka itu sama sekali."

* Dojo = Sanggar

Si pemuda besar itu memandang penuh harap pada Luo Feng.

"Oh ,,, Aku mengerti." Luo Feng berhenti sejenak kemudian menganggukkan kepalanya. "Baiklah, Jumat siang ini, cari aku di Dojo."

"Terima kasih Da Ge. Terima kasih Da Ge." Si pemuda besar berulangkali mengucapkan terima kasih.

Luo Feng tertawa sedikit dan kemudian pergi dengan teman-temannya.

Melihat kalau Luo Feng sudah pergi, si pemuda besar menunjukkan rasa girangnya. Ia mengepalkan tangannya, dan saat jalan darahnya menonjol keluar, dengan girangnya ia berteriak:

"SUKSES!!!"

"Wow! Luo Feng Da Ge menyetujui itu dengan mudahnya?!" Seorang anak lelaki mengenakan seragam sekolah berseru.

"Semua rumor itu ternyata benar, Luo Feng Da Ge memang mudah untuk diajak berbicara dan orang yang baik." Si pemuda besar tersenyum lebar.

"Tapi ... ada yang tidak benar. Di SMA Tiga kita, dari lima ribu murid, hanya tiga orang yang dapat mencapai gelar "Murid Elite Seni Bela Diri". Dan di antara tiga orang murid itu, dua yang lain adalah 'Zhang Hao Bai' dan 'Liu Ting', tapi mereka terlalu angkuh dan tidak mau menggunakan waktu mereka untuk membimbing kita." Si anak muda berseragam berkata dengan ragu-ragu.

"Tapi Luo Feng ternyata sedemikian baik?"

Pada waktu ini, di seluruh dunia pada setiap wilayah negara, secara kenyataan tiap anak SMA, selain menerima pendidikan dasar, bergabung dengan Dojo Seni Bela Diri untuk melepaskan kekuatan tersembunyi yang ada dalam diri manusia.

SMA Tiga Zhi An memiliki tiga tingkatan kelas dan sekitar lima ribu murid.

Untuk sebagian besar, semuanya adanya pemula di Dojo! Hanya sangat sedikit yang mencapai "anggota menengah". Dan hanya tiga orang saja yang meraih gelar "Anggota Elite"

"Dengan melihat kau percaya. He he he. Kau lihat khan? Luo Feng Da Ge benar-benar berbeda dari dua orang yang lain." Si pemuda gagah mengerucutkan mulutnya.

"Zhang Hao Bai dan Liu Ting, keluarga mereka dipenuhi dengan orang-orang kaya. Sejak mereka masih muda, keluarga mereka menghabiskan banyak uang hanya untuk membesarkan dan melatih mereka, yang mana mereka sangat kuat sekarang. Namun, Luo Feng sungguh berbeda sama sekali dari mereka berdua."

Si anak muda berseragam mengangguk setuju, "Aku juga dengar kalau Luo Feng Da Ge hanya memiliki latar belakang biasa-biasa saja. Dia bahkan tinggal di rumah yang sewanya murah."

"Ya, untuk Luo Feng Da Ge bisa menjadi seperti sekarang, itu semua adalah hasil dari latihan yang keras dan pahit. Hanya bergantung pada kepalan tinju dan kakinya untuk berlatih. Sungguh berbeda dari Zhang Hao Bai dan Liu Ting."

Si pemuda besar mengepalkan tinjunya dan mengambil napas dalam-dalam, "Tujuanku hanyalah Luo Feng Da Ge, dan sebelum aku lulus kuliah, dalam waktu empat tahun ini, aku akan lulus tes Dojo dan meraih ranking "Anggota Elite"!"

.....

Pada saat ini, si Luo Feng Da Ge yang mereka bicarakan hanya mengikuti arah kerumunan orang berjalan menuju gerbang ketiga dengan anak laki-laki lain berseragam olahraga.

"Feng, saat kepala batu itu yang meminta tips padamu berjalan pergi, ia memuji-mujimu." Si anak lelaki yang mengenakan seragam olahraga mulai tertawa.

"Memuji kalau kau adalah seorang yang berjiwa besar dan betapa mudahnya berbicara denganmu."

Luo Feng hanya tertawa, "Kenapa, kau iri, Wei Wen?"

"Iri padamu?" Wei Wen menggaruk hidungnya dan tertawa.

"Mimpi kau. Aku hanya menghela napas karena si kepala batu itu bahkan tidak pernah tahu kenyataan yang sebenarnya dari "Luo Feng Da Ge". Tapi aku mengingat dengan jelas semua detilnya ... pada waktu itu di panggung kompetisi Dojo, "Luo Feng Da Ge" yang ia puji-puji bertarung dengan tiga orang bersamaan, dan ketiga anak SMA itu bahkan tidak dapat bangun lagi."

Luo Feng tertawa.

Benar, pertandingan itulah yang membuatnya terkenal.

Luo Feng meninju bahu Wei Wen, "Ayo kita pulang sekarang."

Bahu Wei Wen membuat getaran berlebihan, "Feng, kumohon pelan sedikit. Dengan satu pukulan itu saja bahuku mau rontok rasanya!"

"Ini lagi!"

Wei Wen adalah sahabat baik dari Luo Feng, yang sudah bermain dengannya sejak ia kecil. Meskipun mereka bukan saudara terikat darah, tapi apa yang mereka rasakan sangat mendekati.

SD, SMP, SMA.

Melihat masa lalu, mereka berdua memang memiliki ikatan yang sangat mendalam.

"Eh?"

Wei Wen tiba-tiba memandang ke depan.

"Feng, lihat, itu gadis yang kau sukai!"

"Hmm?" Luo Feng juga melihatnya, dan hanya melihat seorang gadis dengan rambut ikat kuda mengenakan jeans dan kaos polo putih di antara kerumunan.

Jantung Luo Feng berdegup keras.

Sebuah nama melintas di hatinya ------ Xu Xin!

Luo Feng menyukai Xu Xin: Mereka yang tahu rahasia ini sedikit sekali jumlahnya, tapi tentu saja sahabat baiknya Wei Wen mengetahuinya sejak dulu.

Pada saat mereka masih kelas satu SMA, Luo Feng dan Xu Xin ada di kelas yang sama. Pertama kali Luo Feng melihat Xu Xin, ia merasa ada sesuatu yang menyilaukan di depannya.

Seperti itulah, saat pelajaran, dengan Luo Feng duduk di belakang, untuk suatu alasan ia tak dapat menguasai dirinya sendiri, tanpa ia sadari ia selalu memandangi punggung Xu Xin. Hanya memandangi dengan diam.

Ia cukup puas dengan hanya memandangi punggung Xu Xin.

Sejak kelas diacak lagi pada saat kelas dua, ia dan Xu Xin tidak sekelas lagi. Namun tiap kali Luo Feng melihat Xu Xin, ia tak dapat mengalihkan pandangannya dari Xu Xin.

"Hanya ada satu bulan tersisa sebelum ujian akhir." Luo Feng berbisik pada dirinya sendiri, "Aku tak punya keberanian dan tak ada waktu untuk berpacaran di masa lalu. Dalam bulan terakhir ini, semua orang bekerja keras mempelajari semuanya, dan Xu Xin pasti ingin lebih baik bagi dirinya sendiri. Bagaimana ia dapat membuat konsentrasi dirinya terpecah dengan berpacaran? Hal yang sama juga berlakku bagi diriku, aku tak boleh kehilangan fokus, atau aku akan menyesalinya seumur hidupku."

"Biarlah, cinta ini ... aku akan membuatnya sebagai memori belaka."

Percintaan ...

Sangatlah pahit. Bunga yang belum pernah mekar sudah layu lebih dahulu.

Luo Feng hanya ingin secara diam-diam menaruh semuanya ke dasar hatinya.

"Kau dulu punya kesempatan untuk mengejarnya. Sekarang hanya ada satu bulan tersisa." Wei Wen menggelengkan kepalanya. "Aku takut kalau kau tak akan pernah melihatnya lagi. Di masa yang akan datang, semuanya sudah terlambat bahkan untuk menyesal."

"Wei Wen" Luo Feng menggelengkan kepalanya, "Hentikan. Tanpa mencapai gelar 'Fighter', aku tidak akan memecah perhatianku dengan berpacaran."

"Bro, kau sungguh ganas!"

Wei Wen mengacungkan ibu jarinya, " 'Fighter'? Di seluruh sekolah kita yang berjumlah lima ribu orang, tak ada seorangpun yang mencapai ranking itu. Kau berani mengatakan kalau kau tidak mencapai ranking 'Fighter', kau tidak akan "memecah perhatianmu dengan berpacaran?" Bodoh loe, bodoh!"

"Hmm?" Luo Feng mengalihkan pandangannya pada grup lima orang di kerumunan di luar gerbang, "Zhang Hao Bai?"

Di antara murid-murid di luar gerbang, ada lima orang yang menarik pandangan mata, yang ketuanya sekitar 180 cm, mengenakan kaos putih dan celana panjang dengan otot dada besar. Keempat orang yang lain berdiri di sekitarnya, entah itu otot-otot atau luka memanjang di wajah mereka, mereka terlihat menakutkan. Dan remaja yang mengenakan kaos putih di SMA Tiga Zhi An tidak lain tidak bukan adalah salah satu dari tiga orang dengan gelar "Anggota Elite" ---- Zhang Hao Bai.

"Luo Feng" Dengus Zhang Hao Bai.

Jika kau bertanya pada Zhang Hao Bai siapa orang yang paling ia benci di seluruh SMA, jawabannya sudah jelas: Luo Feng!

Karena salah satu dari tiga orang yang mendapat gelar "Elite" adalah seoran gadis, maka mereka berdua adalah laki-laki yang memegang gelar "Elite"!

Juga, Zhang Hao Bai berasal dari latar belakang orang kaya sementara Luo Feng berlatar belakang biasa-biasa saja, tinggal di sebuah rumah dengan sewa yang murah.

Di nilai mata pelajaran ------- Luo Feng jauh di atas Zhang Hao Bai!
Dalam unjuk kekuatan ------- Keduanya, Luo Feng dan Zhang Hao Bai berhasil mendapatkan gelar "Elite", tetapi Luo Feng sekali pernah menantang tiga anak SMA bersamaan dan mengalahkan mereka sampai mereka tak dapat bangun lagi. Dan di antara tiga anak SMA itu salah satunya adalah Zhang Hao Bai. Ia bahkan mendapati giginya rontok satu pada saat itu.

Dan untuk kondisi di rumah, jelas Zhang Hao Bai punya uang banyak!

Latar belakang bagus, tapi jika membandingkan nilai pelajaran dan kekuatan mereka, Luo Feng jauh lebih unggul. Di sekolah, kapanpun seseorang memuji Zhang Hao Bai, seseorang seringkali membawa nama Luo Feng untuk dibandingkan!

Benci!

Rasa benci yang dimiliki oleh Zhang Hao Bai terhadap Luo Feng sangat besar.

"Ayo kita pergi!" Zhang Hao Bai menjilati giginya, yang sedikit terasa sakit. Pada saat itu ia dihajar samapai mulutnya penuh darah dan giginya rontok satu.

"Zhang Hao Bai ini, semenjak saat itu di Dojo, tingkahnya menjadi lebih baik setelah dihajar. Ia tak akan mencari gara-gara padamu lagi." Kata Wei Wen pada Luo Feng saat ia memandangi grup lima orang itu menjauh dan menjauh.

Zhang Hao Bai?

Luo Feng tak pernah memberikan perhatian pada seseorang semacam itu.

"Aku lebih baik mengurangi masalah daripada menambahnya." kata Luo Feng saat ia berjalan pulang bersama Wei Wen.

-------------------------

Dalam perjalanan pulang.

[Drip, Drip] pada jalan. Suara klakson mobil terdengar. Saat ini, semua mobil menggunakan energi listrik, jadi akhirnya tak akan ada lagi bau bensin di jalanan.

"Wei Wen, masih ada satu bulan lagi sebelum ujian. Selama bulan ini, mari kita lakukan usaha terbaik kita!" Luo Feng dan Wei Wen berjalan bersama di jalan.

"Di Dojo, kita dapat bersantai sejenak. Lakukan latihan pemulihan tiap hari, sementara yang paling penting berkonsentrasi belajar budaya. Usaha kita selama dua belas tahun dipertaruhkan dalam ujian ini."

"Yea, dua belas tahun mempelajari budaya. Ujian ini menentukan nasib kita!" Wei Wen juga menghela napas.

"Ujian, ujian. Seperti sebuah pasukan dengan puluhan ribu kuda berusaha menyeberang di atas sebuah jembatan kayu."

* Alias sungguh menyusahkan ...

"Yup!" Luo Feng mengangguk.

Kondisi di rumahnya tidaklah begitu baik, meskipun ia mendapatkan gelar "Elite". Tak peduli bagaimanapun buruknya nilai pelajaran budayanya, ia selalu akan mendapatkan pekerjaan "Elite Bodyguard" dan dengan mudah menghasilkan upah tahunan sekitar dua atau tiga puluh ribu dollar. Tapi, akankah Luo Feng puas hanya dengan pekerjaan menjadi bodyguard?

.............

Saat ini, sekitar ribuan meter di atas wilayah Zhi An.

Seekor Elang Emas Mahkota Hitam sedang terbang melewati kota. Panjang tubuhnya sekitar dua puluh meter, seperti sebuah pesawat jet besar, bulu-bulunya memiliki warna metalik dingin, dan bulu-bulu di kepalanya tampak warna hitam membentuk pola seperti sebuah mahkota hitam. Cakar besarnya juga berwarna emas.

Sepasang mata berwarna biru berkilat memandang tajam ke bawah melihat kota manusia, menyembunyikan sekilas niat membunuhnya.

"BOOM!"

Elang Emas Mahkota Hitam, yang sebelumnya sudah terbang dengan cepat, tiba-tiba meningkatkan kecepatannya berkali lipat, menembus batas suara pada saat itu juga, mencapai kecepatan tak masuk diakal. Pada saat yang sama, sebuah suara melengking tinggi keluar dari mulut si elang. Gelombang suara yang menakutkan, yang dapat dilihat dengan mata telanjang, menyebar dengan cepat ke bawah.

------------------

Di perempatan jalan Zhi Tian, wilayah Zhi An, Luo Feng sedang menunggu lampu merah dengan Wei Wen.

Tiba-tiba ...

[AHN]

Suatu raungan menusuk telinga tiba-tiba muncul, tapi tidak seperti dentuman halilintar. Suara halilintar besar dan menulikan, tapi suara ini sangat menusuk telinga. Luo Feng sedikit merasakan rasa sakit di gendang telinganya, dengan kerutan karena rasa tidak enak muncul di wajahnya. Banya orang di jalanan sudah menutupi telinga mereka.

"Itu hanyalah suara lengkingan seekor burung" kata Luo Feng saat ia melihat ke langit.

"Hmm?" Luo Feng terkejut.

Di bawah tekanan suara yang menusuk telinga, sebuah kaca besar dari pencakar langit  di seberang jalan menjeritkan suara retakan mengerikan [KA --- Ka ---].
Banyak kaca pecah, dan lusinan pecahan kaca jatuh dari langit. Beberapa menumbuk trotoar, atau mengenai orang-orang, atau bahkan menumbuk lampu-lampu di jalanan.

{PAI!] [PENG!] [PIAR!] .....

Suara bising tak beraturan meledak sekian waktu.

Dan salatu dari pecahan kaca jatuh menumbuk lampu jalan di dekat Luo Feng.

"Wah!" Wei Wen segera mundur dua langkah, menghindari pecahan kaca.

Dan satu pecahan kaca menumbuk jalan, salah satu pecahan melayang langsung ke arah Luo Feng seperti sebuah pisau kaca.

"Hmm?" Luo Feng melihat dari ujung matanya.

Tapi, tak ada maksud menghindar. Ia hanya berdiri di sana dengan tenang. Seketika itu juga, tangan kanannya, seperti petir, menangkap pecahan kaca yang melayang menuju dirinya.

Pecahan kaca itu memantulkan wajah Luo Feng. Ia mengetuknya dua kali dan segera membuangnya sembarangan, seperti sebuah senjata rahasia, pecahan kaca itu melayang lurus menuju tempat sampah yang jauh dan secara akurat masuk ke dalamnya.

Di jalanan, mobil-mobil yang terkena pertama kali segera kembali normal. dan orang-orang di jalan berdiskusi mengenai kejadian yang barusan terjadi. Beberapa orang tak beruntung cedera, tapi banyak yang sama sekali tak apa-apa.

"Sungguh kuat." Luo Feng melihat ke langit.

"Begitu banyak kekuatan dalam satu lengkingan. Itu pasti monster yang kuat. Wei Wen, bukankah kau tahu banyak mengenai monster? Apa kau tahu monster apa tadi?"

Wei Wen memicingkan matanya, kilasan kegirangan tampak di matanya yang sipit. "Feng, di sana  sekitar 500 meter dari atas kota ini ada sistem pertahanan. Monster ini pasti terbang di atas 500 meter. Bahkan dengan jarak sejauh itu, lengkingannya masih memiliki kekuatan semacam itu. Dan monster biasa tak akan pernah berani melengking di atas kota manusia!"

"Dengan kekuatan dan keangkuhan semacam itu, dan berdasarkan suaranya ... Jika aku benar, ini pasti salah satu monster elang yang menakutkan, 'Elang Mahkota Hitam'!" kata Wei Wen dengan sungguh-sungguh.

"Elang Mahkota Hitam?" Mata Luo Feng berkilat.

Tentu saja ia pernah mendengar nama Elang Mahkota Hitam yang terkenal.

"Elang Mahkota Hitam menduduki ranking tiga dari spesies monster Diao." Mata Wei Wen bersinar-sinar.

"Elang Mahkota Hitam dewasa panjang tubuhnya bisa mencapai dua puluh satu meter. Panjang kedua sayapnya jika diukur dari ujung ke ujung mencapai tiga puluh enam meter dan kecepatan terbangnya dapat mencapai 3.9 mach, yang mana 3.9 kali kecepatan suara. Dengan menggunakan 340 m/s sebagai acuan kecepatan suara maka kecepatannya 1326 m/s, yang mana 4774 kilometer dalam satu jam."

Luo Feng tahu kalau Elang Mahkota Hitam sangatlah kuat, tapi sekali ia mendengar kecepatannya 1326 m/s, ia hanya bisa menahan napas terkejut.

Hanya satu detik, yang mana sekejap mata, dan ia sudah ribuan meter jauhnya.

"Bulu-bulu dari Elang Mahkota Hitam bahkan lebih keras daripada berlian. Bahkan mungkin sekeras logam Ke Lei tingkat tiga." Wei Wen dengan bersemangat menambahkan.

"Ada satu video online. Elang Mahkota Hitam mengikuti gerombolan monster dan bertemu dengan pasukan tempur. Ia menerima tempakan dari 20mm meriam dewa api. Sebuah meriam dewa api bisa menembakkan 7000 peluru per detik. 7000 peluru tiap detik bukankah itu gelombang peluru! Dan tiap peluru mampu menembus pelat baja setebal 50mm. Tapi ... meskipun di bawah rentetan tembakan dari meriam dewa api, tak satupun dapat menembus satu bulu dari Elang Mahkota Hitam."

"Setelah itu, seorang ahli bela diri misterius, memegang pisau tempur dari logam Ke Lei, membuat satu gelombang cahaya dan membelah Elang Mahkota Hitam menjadi dua bagian!" Wei Wen mengatakannya dengan penuh semangat.

Jantung Luo Feng berdegup lebih kencang.

Video itu sudah tersebar di seluruh dunia, jadi ia juga pernah melihatnya.

"Gelar 'Fighter', aku pasti akan meraihnya satu hari nanti ... Aku ingin menjadi seperti senior itu mampu memegang pisau tempur dan membelah Elang Mahkota Hitam dan Gorilla Iblis yang sangat kuat." Luo Feng berkata dalam hatinya. Tiap remaja memiliki impian ini, jadi tentu saja itu menjadi impian Luo Feng juga!

Namun menurut berita di internet, Fighter misterius yang kuat itu yang mampu membelah dua Elang Mahkota Hitam, adalah seseorang di Top 100 Internasional, seorang 'Super Fighter'!

"Feng, Feng, apa yang sedang kau lamunkan? Kita sudah sampai di rumahmu!" Teriak Wei Wen.

Luo Feng keluar dari pikiran mendalamnya, melihat pada sektor yang terdiri dari banyak bangunan berbentuk tabung, --- Sektor Pantai Kecil Selatan --- Pemerintah membangun area sewa kecil dan murah ini. Dan Luo Feng sudah tinggal di area ini selama 18 tahun.

= OOO =

1 comment:

No Spoiler. No Rude Speech.